Sikap Netral Relawan Jokowi Atas Partai Demokrat

Sikap Netral Relawan Jokowi Atas Partai Demokrat

Sikap netral relawan Jokowi terlihat dari respon relawan Jokowi terhadap kasus yang tengah menerpa kubu partai Demokrat. Sebelumnya, kisruh internal pada partai yang AHY pimpin tersebut sempat mencuat ke publik dengan adanya dugaan pecahnya Demokrat menjadi dua kubu. Perpecahan tersebut menghasilkan kubu yang mendukung AHY dan kubu lainnya mendukung Moeldoko sebagai pemimpin partai.

Kisruh tersebut masih tetap berlanjut, bahkan kubu Moeldoko sempat mengadakan KLB untuk mengangkat Moeldoko. AHY tidak tinggal diam, Ia mengingkari hasil KLB kubu Moeldoko dan menganggapnya tidak sah. Bahkan dalam peristiwa tersebut, AHY mencatut nama Jokowi agar membantunya mempertahankan kursi kepemimpinan yang saat ini ia pegang.

Sikap netral relawan Jokowi tampaknya masih belum surut. Relawan tersebut mengungkapkan keberatannya terhadap AHY yang selalu menyangkut-pautkan presiden dalam masalah internal partainya sendiri. Para Relawan menganggap tindakan diam Jokowi saat ini sudah sangat tepat dengan tidak terpancing kemelut partai Demokrat.

Salah satu relawan Jokowi yang tergabung dalam Arus Bawah Jokowi (ABJ) mengungkapkan bahwa presiden memang sudah seharusnya tidak ikut campur. Ia mengatakan bahwa Jokowi sangat menghormati kedaulatan setiap partai politik. Kedaulatan tersebut tertuang dalam AD/ART yang setiap partai miliki.

Upaya untuk Menyeret Nama Jokowi

Sikap Netral Relawan Jokowi Atas Partai Demokrat
kompas.com

Menurut Ketua ABJ Michael Umbas dalam berita politik ini, sejak awal seolah tampak manuver agar nama besar Jokowi terseret dalam polemik partai Demokrat. Misalnya adalah dengan menyangkut pautkan profesi Moeldoko yang menjadi staf kepresidenan. Michael menjelaskan bahwa beberapa pihak menganggap Joko Widodo terlibat, hanya karena Moeldoko merupakan staf kepresidenan.

Terkait kemelut Demokrat tersebut, Michael juga mengamini bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah mengirimkan surat kepada Presiden. Surat tersebut berisi tentang kabar Moeldoko yang terlibat dengan pengambilalihan kekuasaan partai Demokrat. Michael menjelaskan bahwa presiden Jokowi sama sekali tidak merespon surat tersebut.

Menurut para relawan, hal tersebut sudah sangat sejalan dengan sikap netral relawan Jokowi lainnya. Para Relawan menilai bahwa sikap Presiden Joko Widodo tersebut sudah proporsional. Mereka mengingkari adanya perintah atau bentuk apapun yang meminta Moeldoko untuk mengambil tampuk kekuasaan partai Demokrat.

Baca juga: Brand Kaos Lokal

Michael juga menyebutkan bahwa Joko Widodo juga merupakan sosok yang menginginkan demokrasi Indonesia dapat semakin maju. Ia mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan demokrasi yang berasal dari rakyat itu sendiri. Sehingga dapat Michael pastikan bahwa presiden bukanlah orang yang akan ikut campur polemik internal partai Demokrat. Hal itu sejalan dengan sikap netral relawan Jokowi yang tak ingin presiden terlibat.

Demokrat Ingin Pemerintah Turun Tangan

Sikap netral relawan Jokowi sangat tidak sejalan dengan apa yang anggota demokrat percayai. Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibhas mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki alasan yang kuat untuk terlibat dalam polemik partai Demokrat. Menurutnya, pemerintah juga merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri.

 Ibhas yang juga menjabat dalam jajaran DPR tersebut berharap pemerintah dapat mencegah oknum yang ingin menodai kesucian demokrasi. Sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tinggal diam terhadap upaya yang merusak Jokowi. Hal tersebut ia sampaikan dalam siaran pers Demokrat pada Rabu (10/3).

Lebih lanjut, Ibas berharap bahwa kebenaran serta keadilan akan senantiasa orang junjung tinggi dalam berdemokrasi. Ia meyakini bahwa demokrasi yang indah dan sempurna adalah demokrasi yang juga berjalan dengan cara indah dan bermartabat. Ia menyerukan agar semua orang bersemangat untuk menyelamatkan demokrasi dengan tidak membiarkan kemelut Demokrat berlarut-larut.

Scroll to Top